ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN: BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
PENDAHULUAN
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, refersibel dimana trakeo bronkial respon secara hiper aktif terhadap stimuli tertentu. Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakhea dan bronkus terhadap beberapa rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-rubah baik secara spontan maupun dari pengobatan ( the American thoracic Society).
Masalah utama pada Tn D adalah bersihan jalan nafas tidak efektif suatu ketidak mampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernafasan guna mempertahankan jalan nafas yang bersih.
STUDY PUSTAKA
A. Pengertian
Bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk menjaga bersihan jalan napas (Nanda, 2005)
Batasan karakteristik bersihan jalan napas tidak efektif :
1. Dispnea
2. Penurunan suara napas
3. Orthopnea
4. Suara napas tambahan : rales, krakles, ronkhi, whezing
5. Batuk tidak efektif
6. Produksi Sputum
7. Sianosis
8. Kesulitan bicara
9. Mata melebar
10. Perubahan ritme dan frekuensi pernapasan
11. Gelisah
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma bronkhial.
1. Faktor predisposisi
Genetik : Dimana yang diturunkan adalah bakat alergi, meskipun belum diketahui bagaimana cara penularannya yang jelas. Karena adanya bakat alergi, penderita sangat mudah terkena penyakit astma bronkial jika terpapar dengan faktor pencetus, selain itu hipersensitifitas saluran pernapasannya juga bisa diturunkan.
2. Faktor presipitasi
Alergen : Alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Ex: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bkteri dan polusi.
b. Ingestan, yang masuk melalui mulut. Ex: makanan dan obat-obatan.
c. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Ex: perhiasan, logam dan jam tangan.
Perubahan cuaca : Cuaca lembab dan hawa pegunungan sering mempengaruhi asma
Stres : Stres atau gangguan emosi dapat emnjadi pencetus serangan astma dan juga bisa memperberat serangan astma. Penderita astma yang mengalami stres/ gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah karena jika stresnya belum diatasi maka gejala astmanya belum bisa diatasi.
Lingkungan kerja : Berkaitan dengan dimana sipenderita bekerja. Misalnya orang yang bekerja dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas.
Olah raga/ aktivitas jasmani yang berat : Serangan astma dapat terjadi jika penderita melakukan aktivitas yang berat. Lari cepat paling mudah menyebabkan serangan astma.
……………………………
Komentar Terbaru